Rabu, 04 April 2012

Di Jogja, Selamat Siang Risa Jadi Favorit




PT. Perusahaan Listrik Nasional (PLN) kembali menunjukkan komitmennya dalam mewujudkan perusahaan yang transparan dan anti korupsi. Melalui kerjasama dengan Transparency International Indonesia (TII), PLN mengadakan pemutaran film Kita versus Korupsi (KvsK) bagi jajaran karyawannya di Empire Cinema XXI, Jalan Urip Sumohardjo, Yogyakarta, Kamis (29/3) dan Jumat (30/3).

Pemutaran film hari pertama ditujukan untuk bagian Humas PLN seluruh Indonesia yang sedang berada di Yogyakarta dalam rangka Rapat Koordinasi dan Corporate Social Responsibility (CSR). Sedangkan hari kedua khusus bagi karyawan PLN Yogyakarta.

Dihadiri kurang lebih 150 penonton, pemutaran film di hari pertama berlangsung lancar. Acara dibuka oleh Sekretaris PT. PLN Adi Sukriono, dan dilanjutkan sambutan Sekretaris Jenderal (Sekjen) TII Teten Masduki.

Adi menyatakan pemutaran film KvsK merupakan bagian dari kerjasama antara PLN dan TII, dalam rangka perbaikan dua hal yaitu bidang pengadaan dan pelayanan pelanggan agar tidak terjadi korupsi. “Pemutaran film tentang anti korupsi ini dianggap media yang mudah dicerna dan diharapkan dapat membawa kebaikan bagi seluruh jajaran karyawan PLN,” kata Adi.

Sementara itu, Teten lebih banyak menyinggung tentang film KvsK. Menurut Teten, produksi film KvsK berbiaya rendah yaitu Rp 1.6 milyar, jauh lebih murah dibandingkan film pada umumnya yang berkisar Rp 5 milyar. Para sutradara dan artis tidak dibayar secara komersial dan sejauh ini tercatat film ini sudah ditonton oleh 9000 orang. “Kerjasama antara PLN dan TII merupakan kerjasama untuk me-nol-kan korupsi atau zero corruption,”ujarnya.

Penonton Terkesan

Para penonton terlihat sangat menikmati film berdurasi 60 menit ini. Hal itu terlihat dari respon mereka ketika melihat adegan lucu atau mengharukan. Usai pemutaran, salah satu penonton menyatakan film KvsK bagus dan harus lebih banyak diputar di masyarakat. ”Persolan yang diangkat untuk kedepannya bisa lebih bervariasi dan sesuai dengan kondisi penonton,”lanjut karyawan PLN yang tak mau disebut namanya ini.

Penonton lain menyatakan pegawai PLN akan makmur semua dan berharap dapat berkomitmen untuk berbuat halal baik di kantor maupun di rumah.

Pemutaran hari kedua pun berlangsung lancar, dihadiri oleh sekitar 80 karyawan PLN Yogyakarta. Seperti hari sebelumnya, dihari kedua juga terdapat diskusi setelah pemutaran film. Menurut salah seorang penonton, film KvsK bagus sekali. ”Seperti diceritakan dalam film, ada dua pilihan cara yang baik dan cara yang buruk dalam hidup, jika kita memilih cara yang baik maka anak anak kita pun akan menjadi baik,”ungkapnya.

Dari pembicaraan non formal, banyak penonton yang memilih film Selamat Siang Risa sebagai film favorit. Seperti dijelaskan Teten, kisah-kisah yang diangkat dalam film merupakan fakta. Film ”Selamat Siang Risa” misalnya, merupakan kejadian nyata yang dialami oleh sutradara Ine Febriyanti ketika masih kecil, dimana saat itu ayahnya menolak untuk disogok. Demikian halnya film ”Pssttt Jangan Bilang Siapa-Siapa!”adalah kejadian nyata yang dialami Chairun Nisa ketika ia masih SMU dimana pihak sekolah mewajibkan membeli buku dari guru sekolahnya.

Ini membuktikan bahwa di tengah kehancuran negeri ini masih terdapat segelintir orang yang berpegang teguh pada kejujuran. (SS/RSD)

2 komentar:

BETE mengatakan...

Bagus ..... supaya pada ngerti yang dimaksud Korupsi itu seperti apa begitu!!!!, semoga semua bisa menyadari .... yg sudah korupsi jangan korupsi lagi, yg belum korupsi wiss ora coba coba ngorupsi lah

Kita vs Korupsi mengatakan...

Terima kasih Mas BETE atas atensinya. Selamat bergabung di Kita vs Korupsi. Melalui media ini kita mencoba melawan praktik-praktik korupsi di Indonesia melalui pendekatan budaya dan mengutamakan penanaman nilai2 kejujuran, moral dan integritas dimulai dari lingkungan keluarga dan sekitarnya.

Posting Komentar

 

Kita vs Korupsi Copyright © 2011 -- Template created by O Pregador -- Powered by Blogger