Rumah pengusaha
Arifin Panigoro di Griya Jenggala, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis
(12/5) sore lalu tampak ramai. Beberapa artis senior, seniman dan tokoh masyarakat
seperti Widyawati, Imam B. Prasodjo, dan Yenny Zanuba Wahid hadir. Ya, Arifin
berinisiatif nobar film Kita versus Korupsi (KvsK) di kediamannya bersama 80
tamu undangan lain.
Para tamu
undangan berkumpul di Ruang Serbaguna, yang biasa digunakan untuk pentas budaya
dan diskusi-diskusi politik, ekonomi dan sosial. Pemutaran film dimulai pukul
19.30, dengan diawali sambutan dari Arifin selaku tuan rumah.
Menurut Arifin,
menggulingkan isu korupsi memerlukan waktu dan harus kreatif. ”Saya yakin tokoh-tokoh
yang hadir di sini bisa memikirkan bagaimana virus penularan anti korupsi ini
bisa efektif,”katanya.
Dalam sambutan pengantar
film, Sekretaris Jenderal Transparency
International Indonesia (TII) Teten Masduki mengatakan masalah korupsi bukan
hanya masalah pemerintah saja. Sekarang ini nilai nilai koruptif terus
diproduksi di masyarakat, apakah itu oleh institusi keluarga, sekolah dan sebagainya.
”Jika supply nilai-nilai koruptif ini
deras dan kita diam saja maka KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi), ICW (Indonesian Corruption Watch) dan sebagainya
tidak akan berhasil,”ujarnya.
Teten juga meminta
masalah korupsi menjadi perhatian bersama, caranya dengan mengedukasi masyarakat
terlebih dahulu. Dalam kesempatan ini, Teten juga menyampaikan para artis,
sutradara dan kru film tidak dibayar secara komersil karena mereka juga concern terhadap isu korupsi.
Film Lebih Mudah Dicerna
Usai pemutaran
film, beberapa tamu tampak asyik mendiskusikan isi film. Menurut Widyawati, film semacam KvsK sangat perlu untuk masyarakat awam, karena pesan
anti-korupsi lebih mudah disampaikan melalui film. ”Mereka perlu tahu apa yang
sebetulnya terjadi, dimulai dari anak anak, karena kita merupakan cerminan dari
rumah kita. Kita harus memberi tahu anak anak, kita dapat segini, anak-anak
perlu tahu kita punya mobil karena pendapatan kita segini. Kejujuran itu diatas
segala galanya, karena ini semua tentang kejujuran,”ungkapnya.
Hal senada
diungkapkan Yenny. Putri mendiang KH. Abdurrahman Wahid atau Gus Dur ini
menyatakan media film sangat pas untuk generasi muda. ”Gaya bertutur filmnya
mengena untuk anak anak muda, anak muda yang harus menjadi sasaran kita, karena
merekalah yang akan melakukan perubahan negara kita ini nanti,”demikian Yenny.
(SS/RSD)
0 komentar:
Posting Komentar