Kamis, 26 April 2012

Abraham Samad Ajak Masyarakat Sebarkan Virus Anti Korupsi






Praktek korupsi di Indonesia sudah sangat masif. Bagaikan virus, wabah korupsi menyebar ke seluruh elemen masyarakat. Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad mengajak masyarakat untuk melawan wabah korupsi yang sedemikian besar ini. “Untuk melawannya, kita juga harus menyebarkan virus anti korupsi,” kata Abraham dalam diskusi usai pemutaran film Kita versus Korupsi (KvsK) di Pusat Kebudayaan @america, Pasific Place, Jakarta, Rabu (25/4). 

Acara ini diselenggarakan oleh Soegeng Sarjadi School of Government (SSSG) dan dihadiri 215 penonton diantaranya mahasiswa, perwakilan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), organisasi kepemudaan, media dan masyarakat umum. 

Selain Abraham, diskusi yang dipandu oleh aktivis demokrasi Fajroel Rahman ini menghadirkan nara sumber Sekretaris Jenderal (Sekjen) Transparency International Indonesia (TII) Teten Masduki, sutradara Ine Febriyanti, dan pemain film Medina Kamil.

Menurut Abraham, film merupakan salah satu media efektif untuk menyampaikan pesan kepada masyarakat luas. “Film memiliki pesan kuat dan mudah dicerna. Film ini wajib disebarkan ke seluruh elemen masyarakat,” ujarnya. 

Ia berharap generasi muda di masa datang tidak lagi mengenal korupsi.

Dalam kesempatan ini Teten juga mengakui dampak positif film. Meskipun sudah 13 tahun sejak dirinya menjadi Koordinator Indonesia Corruption Watch (ICW) telah mengajak masyarakat melawan korupsi. Namun baru melalui film dampaknya besar. Menurut Teten, film KvsK sampai kini sudah ditonton sekitar 16.000 orang dari berbagai kalangan masyarakat. 

“Dan kami akan terus melakukan roadshow ke berbagai kota di Indonesia,”jelasnya.

Sementara Ine lebih menyorot korupsi dari segi pengalaman pribadi. Ia mengaku sudah muak dan bahkan apatis dengan kasus-kasus korupsi di Indonesia. Sampai-sampai perempuan kelahiran Semarang, 18 Februari 1976 ini langsung mematikan televisi jika ada berita korupsi yang sedang ditayangkan. 

Ine terkejut ketika dirinya mendapat tawaran untuk menjadi salah satu sutradara film KvsK. “Surprise dan bingung karena harus mulai dari mana karena saya udah males banget sama korupsi,”ungkapnya.

Namun Ine menggunakan kesempatan tersebut sebagai pemicu pembuatan film. Melalui kisah nyata yang terjadi di keluarganya, Ine berhasil mengangkat film berjudul Selamat Siang Risa. “Saya gunakan kebencian saya sebagai bahan bakar untuk membuat film melawan korupsi,”kata Ine. (RSD)

0 komentar:

Posting Komentar

 

Kita vs Korupsi Copyright © 2011 -- Template created by O Pregador -- Powered by Blogger