Sabtu, 19 Mei 2012

Roadshow KvsK di Balikpapan Beri Efek Bola Salju




Halaman studio BKV Channel di Ruko Fantasy Juction, Jalan Hariyono, Balikpapan Baru, Jumat (11/5) pagi pekan lalu diubah jadi arena live show. Dua buah kursi panjang dan satu meja kecil menjadi tempat diskusi Bedah Film Kita versus Korupsi (KvsK). Acara yang berlangsung selama 1 jam ini menghadirkan nara sumber Agus Sarwono dari Transparency International (TI) Indonesia, Icang S. Tisnamiharja dari Cangkir Kopi dan Ketua Forum Masyarakat untuk Transparansi (FORMAT) Sugeng Prabowo.

Live show di BKV Channel menjadi acara pembuka roadshow KvsK di Balikpapan selama tiga hari, Jumat (11/5) sampai Minggu (13/5). Selanjutnya, tim penyelenggara terdiri Club Indonesia Bersih (CIB), FORMAT dan Sentra Program Pemberdayaan dan Kemitraan Lingkungan (STABIL) menuju Hotel Pasific di Jalan Jenderal Ahmad Yani, Balikpapan. Sebuah seminar bertajuk “Mencegah Korupsi Melalui Pendidikan Anti Korupsi Sejak Dini” menjadi ajang pemutaran dan diskusi film KvsK.

Acara dihadiri sekitar 70 penonton dari berbagai kalangan dan pejabat setempat. Diantaranya Wakil Bupati Penajam Paser Utara (PPU) Mustaqim MZ, Kepala Dinas Pendidikan Kota Balikpapan Syamrumsyah Setya, Direktur Radio IDC FM HM Santibi, jajaran pemerintah setempat, guru, pelajar dan mahasiswa, organisasi kemasyarakatan dan masyarakat umum. Hadir pula Ketua Pengawas TII Zumrotin SK, pemain film KvsK Teuku Rifnu dan Verdi Solaiman, Icang S. Tisnamiharja serta Sugeng Prabowo.     

Dalam sambutan usai pemutaran film, Mustaqim menyatakan sangat terkesan dengan film KvsK. Film yang terdiri dari empat film pendek ini, menurutnya, sarat nilai-nilai pendidikan dan sesuai realita yang ada di masyarakat. Ia membandingkan dengan tayangan sinetron di beberapa televisi swasta yang dipandangnya glamour, konsumtif, dan tidak mendidik.

“Ada baiknya film ini diputar diputar di TV swasta. Selama ini film dan sinetron kita banyak yang isinya tidak baik. Seperti mengajari selingkuh, balas dendam, pamer kekayaan dan anehnya malah diputar pada jam-jam saat keluarga berkumpul,”jelasnya.

Ingin Memutar Film KvsK

Dalam kesempatan ini, Mustaqim yang menjabat wakil bupati PPU Kalimantan Timur (Kaltim) sejak 31 Juli 2008 ini sekaligus menyampaikan keinginannya untuk memutar film KvsK di seluruh kelurahan di wilayahnya. Hal sama diutarakan oleh Sangaji, seorang penonton dari Majelis Taklim Balikpapan. “Film ini sangat bagus, dan kalau bisa diputar di majelis-majelis taklim di Balikpapan,” ujarnya.

Siang harinya roadshow dilanjutkan ke Radio IDC FM di Jalan Sport Prapatan, Balikpapan. Acara talkshow menghadirkan nara sumber Teuku Rifnu, Verdi Solaiman dan Jufri dari STABIL. Dan disusul kemudian pemutaran dan diskusi film di Barometer Café, Jalan Wiluyo Puspoyudo, Balikpapan. Sekitar 50 mahasiswa dari berbagai universitas dan perguruan tinggi hadir, dengan nara sumber Zumrotin SK, Teuku Rifnu, Verdi Solaiman, Icang S. Tisnamiharja dan Sugeng Prabowo.

Pada sesi diskusi, Zumrotin menjelaskan perilaku korupsi tidak hanya terkait dalam penyalahgunaan anggaran negara tetapi juga dalam tindakan-tindakan kecil sehari-hari, seperi menyuap polisi ketika ditilang. Zumrotin juga menanyakan tindakan apa yang akan dilakukan para peserta setelah menonton film KvsK.

Ani Nursamsyiah, seorang mahasiswi Universitas Balikpapan mengungkapkan apresiasinya terhadap film KvsK. “Film ini sangat menggugah. Setelah menonton ini kita seperti diingatkan bahwa sumber perilaku baik dan buruk berasal dari kita sendiri,”katanya. 

Memutus Rantai Korupsi

Memasuki hari kedua, penyelenggara kembali menggelar talkshow di Radio Smart FM di Gedung BRI Lt 5, Jalan Jenderal Sudirman, Balikpapan. Hadir sebagai nara sumber Zumrotin SK, Teuku Rifnu dan Verdi Solaiman. Beberapa pendengar turut berpatisipasi dalam diskusi bertema film KvsK.

Pada pukul 10.00, acara pemutaran dan diskusi film berlanjut di SMA 5 Balikpapan. Sekitar 90 pelajar dan guru SMA 5 Balikpapan nobar film KvsK di ruang Multimedia. Kehadiran bintang tamu Teuku Rifnu dan Verdi Solaiman disambut antusias para pelajar dari kelas 1, 2 dan 3 ini. Rifnu menyampaikan bahwa tujuan pemutaran film KvsK untuk memutus mata rantai korupsi, khususnya di kalangan anak muda. “Film sebagai alat penyampai pesan,”jelasnya.

Malam harinya, pemutaran dan diskusi film dilanjutkan di Kafe Lamenfohan. Sekitar 50 penonton dari kalangan anak muda, pekerja, aktivis anti korupsi, dan warga sekitar. Diskusi menghadirkan nara sumber Zumrotin SK, Teuku Rifnu dan Verdi Solaiman. Yufa, seorang penonton menyatakan terima kasih telah diberi kesempatan menonton film KvsK. Ia menilai filmnya bagus dan memberi inspirasi bagi dia dan teman-temannya.

Tiba di hari terakhir, roadshow ditutup dengan pemutaran dan film di Studio XXI Balcony City, Balikpapan. Sekitar 200 penonton dari berbagai kalangan hadir, diantaranya pelajar, mahasiswa, jajaran pemerintah kota Balikpapan, jajaran Kepolisian Daerah (Polda) Kaltim, organisasi kemasyarakatan, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), dan masyarakat umum. Hadir pula perwakilan Kapolda Kaltim Yusuf, Zumrotin SK, Teuku Rifnu, Verdi Solaiman, Icang S. Tisnamiharja dan Sugeng Prabowo.

Yusuf sangat mengapresiasi pemutaran film KvsK. Dalam sambutannya, Yusuf yang pernah bekerja di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) selama empat tahun ini mengajak masyarakat untuk bersama-sama memberantas korupsi. “Masyarakat harus berperan untuk mengatakan ‘TIDAK’ pada korupsi, khususnya dalam hal menyuap polisi,”tegasnya.

Usai pemutaran film, para penonton membubuhkan tanda tangan sebagai wujud dukungan anti korupsi di spanduk berukuran 2 x 10 meter. (RSD)


1 komentar:

agen sbobet mengatakan...

artikel yg bagus gan

Posting Komentar

 

Kita vs Korupsi Copyright © 2011 -- Template created by O Pregador -- Powered by Blogger