Mengajarkan nilai-nilai anti korupsi di kalangan anak muda,
khususnya mahasiswa, membutuhkan upaya kreatif tersendiri. Salah satunya
melalui film, dengan mengangkat cerita-cerita yang membawa pesan anti korupsi.
Demikian tertangkap dalam pemutaran film Kita versus Korupsi
di Universitas Bina Nusantara (Binus), Jalan Kebun Jeruk Raya No. 27, Jakarta
Barat, Rabu (30/5). Sebanyak 47 mahasiswa dan dosen nonton bareng (nobar) film KvsK
di sebuah ruang kuliah di kampus bertaraf internasional ini.
Menurut Aad Rusyad, penyelenggara acara, tujuan pemutaran
film KvsK untuk mensosialisasikan nilai-nilai anti korupsi di kalangan kampus. “Film
KvsK sangat kuat pesan anti korupsinya. Film ini memberikan nilai yang sangat
baik bagi anak-anak didik saya,”jelasnya.
Ia berharap setelah nonton film KvsK, para mahasiswa bisa
melakukan sesuatu untuk mendukung upaya Komisi Pemberantasa Korupsi (KPK) dan
gerakan anti korupsi umumnya.
Dalam diskusi usai pemutaran film, Ogan, salah satu mahasiswa berpendapat bahwa pendidikan anti korupsi itu harus dimulai dari rumah. “Kalau masih kecil saja sudah bohong, nanti gede korupsi,”ujarnya.
Sedangkan Hani, mahasiswa lain mengagumi tokoh Markun, figur guru yang sederhana dan jujur dalam film “Aku Padamu” karya sutradara Lasja F. Susatyo. “Sosok Markun harus menjadi panutan. Kira-kira banyak ngga ya guru semacam dia. Saya mendambakan guru yang seperti ini,”ungkapnya terus terang. (Agus Sarwono/RSD)
Dalam diskusi usai pemutaran film, Ogan, salah satu mahasiswa berpendapat bahwa pendidikan anti korupsi itu harus dimulai dari rumah. “Kalau masih kecil saja sudah bohong, nanti gede korupsi,”ujarnya.
Sedangkan Hani, mahasiswa lain mengagumi tokoh Markun, figur guru yang sederhana dan jujur dalam film “Aku Padamu” karya sutradara Lasja F. Susatyo. “Sosok Markun harus menjadi panutan. Kira-kira banyak ngga ya guru semacam dia. Saya mendambakan guru yang seperti ini,”ungkapnya terus terang. (Agus Sarwono/RSD)
0 komentar:
Posting Komentar