Sabtu, 12 Mei 2012

Peran Gereja Melawan Korupsi




Gereja seharusnya tidak hanya berperan sebagai tempat ibadah saja, tetapi juga harus bisa menjadi gerakan sosial seperti gerakan melawan korupsi. Demikian terangkum dalam Seminar “Gereja Melawan Korupsi” di Sekolah Tinggi Teologi Immanuel Nusantara, Jalan Wijaya 1, Kebayoran, Jakarta Selatan, Jumat (11/5). 

Seminar yang dihadiri 120 mahasiswa, jemaat gereja, dan para pendeta ini menghadirkan tiga nara sumber. Masing-masing Sekretaris Umum Persatuan Gereja Indonesia (PGI) Pendeta Gomar Gultom, Direktur Lingkar Madani untuk Indonesia (LIMA) Ray Rangkuti, dan Dosen Universitas Kristen Indonesia (UKI) Anti Sulaeman.

Salah satu film Kita versus Korupsi berjudul “Selamat Siang Risa” karya sutradara Ine Febrianti diputar sebagai pengantar seminar. 

Pendeta Gomar menyatakan korupsi di Indonesia sudah sangat kronis dan menghancurkan proses demokratisasi. “Saya prihatin atas masyarakat yang belum bisa memilih pemimpin dengan baik. Ini terbukti dengan masyarakat yang memilih pemimpin daerah mereka yang jelas melakukan korupsi,”kata Gomar.

Ia mencontohkan kasus yang terjadi pada pemilihan kepala daerah di Tomohon. 

Menurut Ray Rangkuti, dalam taraf tertentu masyarakat sudah berpikir bahwa korupsi itu bukan kejahatan melainkan bagian dari iman.

Oleh karenanya, Anti menegaskan, gereja seharusnya tidak hanya berperan sebagai tempat ibadah. “Gereja harus bisa berperan dalam gerakan sosial,”tandasnya. (Sofia Setyorini/RSD)

0 komentar:

Posting Komentar

 

Kita vs Korupsi Copyright © 2011 -- Template created by O Pregador -- Powered by Blogger