Sebanyak 500 karyawan PLN Area Jawa Barat (Jabar) kembali nobar film Kita
versus Korupsi (KvsK) di Aula Serbaguna PLN Jawa Barat, Jalan Soekarno Hatta
No. 346, Bandung, Kamis (24/5). Mereka yang datang dari Bandung, Majalaya, dan
Cimahi ini merupakan karyawan yang langsung bersinggungan dengan masyarakat seperti teknisi, administrasi, dan layanan pengaduan.
Pemutarannya sendiri dilakukan 2 kali, masing-masing pukul 08.00
dan 14.30.
Dalam sambutan pengantar film, Binyo dari Transparency International (TI) Indonesia mengatakan film KvsK menceritakan kehidupan masyarakat sehari-hari. Dan bukan film tentang kasus-kasus korupsi, investigasi dan bicara soal hukum yang rumit.
Dalam sambutan pengantar film, Binyo dari Transparency International (TI) Indonesia mengatakan film KvsK menceritakan kehidupan masyarakat sehari-hari. Dan bukan film tentang kasus-kasus korupsi, investigasi dan bicara soal hukum yang rumit.
“Banyak pesan anti korupsi yang dapat diambil dalam film
ini. Kita ingin memerangi korupsi dengan pendekatan budaya,”jelasnya.
Manager PLN Area Jabar Agung Nugraha menegaskan korupsi merupakan penyakit sosial. “Kita harus turut membantu TI Indonesia dan KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) untuk tetap mempertahankan integritas kita. Saya harap kata-kata ‘PLN Anti Pungli’ bukan hanya sebatas slogan,”tandasnya.
Manager PLN Area Jabar Agung Nugraha menegaskan korupsi merupakan penyakit sosial. “Kita harus turut membantu TI Indonesia dan KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) untuk tetap mempertahankan integritas kita. Saya harap kata-kata ‘PLN Anti Pungli’ bukan hanya sebatas slogan,”tandasnya.
Dalam testimony usai pemutaran film, Sodikun, karyawan PLN Area
Cimahi Selatan mengaku haru menyaksikan film KvsK. Khususnya pada film ketiga
berjudul “Selamat Siang, Rissa!” yang dibintangi Tora Sudiro. “Tora dihadapkan
dalam posisi yang sulit. Di satu sisi anaknya sakit, kehabisan beras, dan ngga
punya uang dan di sisi lain ada kesempatan untuk mendapat uang. Tapi Tora tetap
mempertahankan integritasnya,”paparnya.
Roby, salah satu penonton, menanggapi bahwa menerapkan
kejujuran itu dimulai dari rumah. “Film ini refleksi buat kita bersama dalam
menjalankan aktivitas saat berhadapan di masyarakat,”ujarnya.
Pertanyaan menarik dilontarkan Imam, petugas Pelayanan Teknik
PLN Area Cimahi. “Kami yang di pelayanan teknis langsung bersentuhan di
masyarakat. Kami ingin minta tanggapan, kalau menerima tips itu apakah bagian
dari korupsi?”katanya.
Binyo menjelaskan bahwa tips termasuk gratifikasi. Dalam
undang-undang korupsi, gratifikasi adalah salah satu praktek korupsi. “Saya
berharap teman-teman yang bersentuhan langsung dengan masyakat, jangan pernah
menerima tips,”pesannya.
Agung mengajak jajaran karyawan PLN untuk sepakat, jika
dikasih minum, combro, dan makan itu tidak masalah. “Namun tips berupa uang dan
rokok harus ditolak,”tandasnya.
Di akhir acara, seluruh penonton bersama-sama mengumandangkan kalimat “Korupsi dan Gratifikasi, No!” (Agus Sarwono/RSD)
Di akhir acara, seluruh penonton bersama-sama mengumandangkan kalimat “Korupsi dan Gratifikasi, No!” (Agus Sarwono/RSD)
0 komentar:
Posting Komentar