Badan Pelaksana Kegiatan Usaha
Hulu Minyak dan Gas Bumi (BPMIGAS) menegaskan komitmennya sebagai badan hukum
yang transparan dan bebas korupsi. Salah satu upaya yang dilakukan melalui
kegiatan nonton bareng film Kita versus Korupsi (KvsK) di Epicentrum XXI Kuningan,
Jakarta, Selasa (18/5) lalu.
Setidaknya 650 orang hadir dalam
acara ini, diantaranya para jajaran direksi dan karyawan BPMIGAS, perwakilan Transparency International (TI) Indonesia, Komisi
Pemberantasan Korupsi (KPK) dan kalangan media.
Dalam sambutannya, Priyono mengharapkan
BPMIGAS dapat mengikuti langkah-langkah KPK untuk membuat negara ini bersih
dari korupsi. “Oleh sebab itu, BPMIGAS sangat menghargai kerjasama dengan KPK
dalam penayangan film ini agar perusahaan ini menjadi suatu badan hukum yang
transparan dan bisa mencegah korupsi di internal kami,”ujarnya.
Dalam kesempatan ini, Priyono sekaligus
mengungkapkan bahwa semua pegawai BPMIGAS sudah melaporkan kekayaannya kepada
KPK baik ditingkat pimpinan maupun staf.
Selain menyinggung soal korupsi, ia
juga menjelaskan BPMIGAS bukan BUMN yang punya kemungkinan untung-rugi.
Tanggung-jawab yang diemban hanya satu yaitu bagaimana menguntungkan negara.
Sehingga dalam kegiatan operasionalnya, perusahaan ini tidak akan membuat transaksi-transaksi
yang merugikan negara.
Sementara itu, Sekretaris
Jenderal TII Teten Masduki lebih menyorot tentang materi film KvsK. “Saya berharap
film KvsK dapat diputar pada tanggal 17 Agustus nanti di stasiun televisi
menggantikan film G30S-PKI beberapa tahun silam,”ungkapnya. Hal ini menurutnya karena
materi yang diangkat merupakan nilai-nilai kekinian dalam rumah, sekolah dan
lingkungan yang dibungkus dalam budaya popular yang mudah dipahami.
Usai pemutaran film, seorang staf
Subdinas Komunikasi Humas dan Hubungan Kelembagaan
BPMIGAS mengungkapkan kesannya bahwa film KvsK dapat memotret masalah korupsi
lebih makro. Hal ini karena selama ini yang menjadi sasaran tembak sebagai
tertuduh adalah pemerintah. Tetapi dalam kehidupan sehari-hari semua bisa
melakuka tindakan korupsi.
“Dalam film ini kita bisa melihat
bahwa there is something wrong with our culture dan itu tidak hanya di
pemerintahan,”terangnya.
Acara nonton bersama film KvsK selesai
pukul 19.30 dan diikuti dengan jamuan makan malam. (AS/RSD)
0 komentar:
Posting Komentar