Kamis, 10 Mei 2012

Priyono: Salah, Jika Korupsi Itu Dianggap Biasa



Masalah korupsi seringkali dihadapkan dengan warisan budaya dari generasi di atas. Jadi perilaku korupsi dianggap biasa. “Padahal tidak boleh,” kata Kepala BPMIGAS R. Priyono, usai pemutaran film Kita versus Korupsi di Epicentrum XXI, Kuningan, Jakarta, Selasa (8/5).

Meskipun sistemnya sendiri masih awut-awutan, Priyono kukuh untuk tidak menyerah. Sejak dilantik tahun 2008 lalu, ia langsung membuka komunikasi dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Tujuannya, supaya BPMIGAS memperoleh asistensi menjadi badan usaha yang prudent, professional dan transparan.  

Selama tiga tahun terahir, BPMIGAS berusaha mengikuti semua Standard Operational Procedure (SOP) yang diberikan oleh KPK, mulai dari laporan pajak, laporan kekayaan, whistle blower  hingga pendekatan budaya melalui film Kita versus Korupsi ini.

Berikut cuplikan wawancara Amin Shabana dengan Priyono:

Bagaimana pendapat Anda mengenai film ini?

Perlu disebarluaskan karena kalau masalah korupsi seperti dihadapkan dengan budaya peninggalan senior-senior kita. Jadi seringkali dianggap biasa. Padahalkan tidak boleh. Sistem kitakan masih awut-awutan, tapi kita jangan menyerah. Dan film ini harus disosialisasikan dalam setiap kesempatan. Yang penting harus selalu berusaha. 

Budaya apa yang dimaksud?

Sudah cukup lama kita hidup dalam satu era dimana KKN itu sudah menjadi budaya. Untuk itu BPMIGAS berusaha mengikuti langkah KPK untuk membuat Negara ini bersih dari korupsi.

Apakah pesan film ini sendiri menurut Bapak sudah cukup kuat ditampilkan ke publik?

Ya memang itu yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari dan disekeliling kita. Dan ini yang disebut sebagai warisan budaya dari generasi yang di atas. Jangan sampai generasi di bawah kita kebawa lagi. Jadi BPMIGAS mengikuti asistensi dari KPK, jadi kita ikuti saja. Kita tidak punya keahlian memberantas secara sistematik. Jadi good governance kita masuk, asistensi kita ikut, whistle blower kita masuk, laporan pajak, laporan kekayaan. Pokoknya sistemnya kita ikutin deh. Supaya budaya itu terbentuk mulai dari sistemnya dahulu.

Mengapa BPMIGAS tertarik menonton film ini?

Karena kita ingin kepercayaan pemerintah yang besar sekali kepada industri ini untuk mengelola penyumbang terbesar kedua di negara. Jadi kita punya tanggung-jawab yang sama. Jangan sampai sudah dipercaya kemudian bobrok. Janganlah mentalnya bobrok. Do the best aja, walau dilihat orang aneh.





0 komentar:

Posting Komentar

 

Kita vs Korupsi Copyright © 2011 -- Template created by O Pregador -- Powered by Blogger